Dalam sebuah tulisan, seorang teman, TJ , agak kecewa karena tugasnya hanya ke Cirebon. Walahhh… Cirebon padahal sebuah kota yang menarik sekali di’ubek-ubek’. Dari budaya, makanan, sampai batiknya.
Tahun lalu saya pernah ke Cirebon. Awalnya sih karena rasa kepenasaran saya pada empal gentong (makanan…apalagi?) hehe… Kakak saya kalau cerita itu wehh bikin lidah saya terjulur-julur mirip my lovely cat, Ammar jr. Ya, apalagi empal gentong dengkul sapi. Halah…mebayangkannya saja sudah gemana gitu, apalagi kalau mangkuknya ada di depan saya. Nah, berbekal dengan semangat itulah, saya dan beberapa teman meluncur dari Jakarta lewat jalur utara, menuju Cirebon. Pergi Sabtu pagi, dengan 2 kali berhenti ‘ngaso’ sambil makan ayam goreng kampung di daerah Cikampek, dan makan Udang goreng di kawasan dekat Cirebon (apa itu namanya yak..) akhirnya kami sampai di kotanya pukul 3-an sore.
Sesampai di sana, ternyata Kota Cirebon sedang ramai, ada pawai di mana-mana.. Pasar yang ada di pusat Kota pun sesak tak bisa bergerak. Empal gentong pun rupanya tutup hari Sabtu itu.. ๐ฆ
Setelah diskusi singkat, Akhirnya kami memutuskan untuk menginap di daerah Kuningan. Di sana konon ada hotel terkenal yang sedang digandrungi para turis lokal. AKhirnya meluncurlah si kawasan peuyem ketan itu . DI sana memang lengkap, mau luluran sampai spa juga ada. Malam juga dingiiinnn sekali. Untuk mengusir dingin itu, kami akhirnya makan sate Beber yg terkenal itu. Empuk dan bumbunya terasa sampai bagian dalam dagingnya yang kering tapi masih juicy itu. Sop nya juga lumayan, panasnya bisa mengusir sakit kepala karena kedinginan. Yang unik di warung Beber ini, banyak lho yang lagi indehoy.. hehe gak bapak2, tapi juga para remaja. kami berempat kadang jahil juga nggodain mereka yang lagi asyik-asyik itu.. Maklum lah malam minggu gitu…
Paginya, kami jalan kaki ke daerah kota tak jauh dari hotel itu. Ada Desa Sangkan Hurip. Berjalan di sepanjang tepi desa itu sungguh nyaman, selain atmosfirnya yang segar, dan bersih, namanya mengingatkan kota dalam salah satu novel sunda kuno. Jadi, saat berjalan itu saya seolah menjadi salah satu tokoh dalam novel tersebut. Sayang saya lupa judulnya, tapi salah satu tokohnya saya ingat sekali, Jante Jaluwuyung. Ah seandainya saja, sosok sakti yang membuat para preman hutan itu takluk ada di sebalah saya… hehehehe ๐ untung saja teman-teman seperjalanan yang cerewet-cerewet itu segara menyadarkan saya yang hidup di abad teknologi ini.
Tak jauh dari Desa Sangkan Hurip itu, saya juga diajak sama salah seorang penduduk yang sempat saya kenal untuk melongok sebuah kolam ikan ajaib. AJaibnya karena konon setiap dibersihkan si ikan-ikannya yang besar-besar hilang entah ke mana, tapi mereka balik lagi ketika air sudah penuh lagi. Hemmm….
Balik ke Kota Cirebon, hari telah sore, teman-teman penasaran dengan batik trusmi. Woalahh, memang bagus-bagus sih, dan harganya pun cukup terjangkau. Sepotong baju batik misalnya harganya ‘cuma’ 35 ribu perak. DUh padahal kalau di Jakarta, mungkin bisa 3-4 kali lipat. Sayang saya gak pernah pake kain batik, jadi baju itu cuma saya elus-elus saja. ๐
Kembali ke empal Gentong, kali ini saya lagi-lagi sial. Semua tempat empal gentong yang diberikan penggemar empal gentong, ternyata sudah tutup ๐ฆ Rasanya jelas dongkol banget. Dan karena sudah malam, akhirnya mobil segera diarahkan kembali ke tempat asal, Jakarta, besok kembali lagi bersaing dengan kemacetan. Kelak mungkin saya akan langsung saja nongkrong di depan warung empal gentong itu, sampai buka… tak akan pergi dulu ke Kuningan, atau ke tempat batik, atau ke tempat yang jual kerupuk kulit itu… Pokoknya Empal Gentong Dengkul Sapi ! Nah siapa bilang Cirebon gak asyik?
Asyik emang, ada Nasi Lengko, sate kelelawar juga. Trus yang lucu di Bandung kita bilang “Kosambi” tapi disana dibilangnya “Kesambi”. Hahahah
Cirebon kota yang mengasikan…terkahir disana numpang nonton Final Sepak Piala Dunia 2006 di alun- alun…
waktu itu lagi dalm perjalanan menuju Bandung…
kemarin aku honeymoon di sangkan hurip..
desember 2008.
qu Honeymoon di Sangkanhurip http://akmasuatan.wordpress.com/